MEMBANGUN
MEMBANGUN
Jangan hanya "membangun" di Indonesia tapi "bangunlah" Indonesia. Awalnya saya tak begitu mencerna maknanya, setelah sebuah sambutan dan sesi materi kebangsaan dari salah satu staff kementerian RI. Tapi hal ini jadi menarik dan terbesit di benak lembali setelah satu tahun lebih sesi materi itu. Tahun politik yang panas bagi saya justru ketika semua pihak berlomba, mengunggulkan jagoannya, membenturkan dengan lawan mainnya. Boleh jadi kawan masa kini jadi lawan di masa depan. Hihihi...namanya juga permainan, bisa jadi salah strategi maka atur ulang ditengah jalan, yang penting pertarungan masih bisa berjalan. Banyak kebijakan yang melawan tapi aman karena dianalogikan demi kebaikan bukan kemaslahatan. Perlu ditanyakan lagi kebaikan siapa yang diperjuangkan. Kembali kepada bahasan awal. Lalu bukankah membangun di Indonesia itu berita baik? Iya baik. Membangun berarti memberi akses, memberi lebih besar peluang dan banyak lainnya. Tapi membangun secara fisik bukanlah segalanya. Hal yang terpenting ialah menyadarkan masyarakatnya, bahu membahu bangun dan bangkit secara sadar dan mandiri. Diksi bangunlah merupakan sarana dan gerakan untuk bangkit. Keterbatasan bukanlah halangan, tapi acuan untuk terus mengoptimalkan kemampuan. Jika oesadaran sudah terbangun, mental sudah terbentuk maka tak harus memaksakan fasilitaspun kita akan bisa bergerak. Pernah menelisik perjuangan orang tua kita dahulu dan perjuangan kita sekarang? Mungkin bisa kita renungkan...dibangun dan bangunlah dua diksi yang sama pentingnya, yang terpenting ialah menghilangkan malas dan keluh kesahnya. Semangat warga muda Indonesia.
Komentar
Posting Komentar